top of page

Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Keseimbangan posisi keuangan sulit dilihat secara langsung dari akun-akun yang ada. Oleh karena itu, pada akhir periode perlu dilakukan verifikasi terhadap akun-akun yang ada untuk melihat kseimbangan antara sisi debt dan sisi kredit. Verifikasi ini dikenal dengan istilah neraca saldo atau neraca sisa (trial balance).

A. Daftar Sisa atau Neraca Sisa

Pada askhir periode setelah jurnal diposting ke dalam buku besar, langkah selanjutnya adalah berdasarkan buku besar tersebut dicari saldonya dan dicatat dalam suatu daftar tersendiri yang dinamakan neraca sisa/daftar sisa Daftar sisa adalah daftar tempat mengikhtisarkan saldo-saldo akun buku besar yag dilakukan pada akhir periode akuntansi. Adapun sumber pencatatan daftar sisa berasal dari saldo-saldo buku besar. Apabila menggunakan buku besar bersaldo, cukup mengambil dari saldo akir buku besar yang bersangkutan. akan tetapi, apabila menggunakan buku besar berbentuk skontro harus dicari saldonya terlebih dahulu dengan menggunakan Untuk lebih jelasnya, pehatiakn contoh berikut ini.

Berdasarkan buku besar PD merdeka apabila dibuat daftar sisa akan tampak sebagai berikut :

PD Merdeka

Daftar Sisa

Per 30 Juni 2009

B. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

1. Pengertian jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan ke saldo sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan sehingga dengan jurnal penyesuaian tersebut akun rill dan akun nominal menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang secara umum sama dengan jurnal penyesuaian perusahaan jasa, bedanya untuk perusahaan dagang perlu ditambahkan akun sedangakan utnuk penyesuaian akun-akun yang lain sama dengan perusahaan jasa.

2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Pencatatan jurnal penyesuaian persediaan barang dagang pada perusaahn dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sisitem periodic dan sistem perpetual.

Pada sistem periodic, jurnal penyesuaian dlaukan secara berkala, sedangkan untuk sistem perpetual jurnal penyesuaiannya dilakukan pad saat barang dagang dibeli atau dijual. Adapun dalam pembahasan pencatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang ini digunakan dengan menggunakan dan Pencatatan jurnal penyesuaian persediaan barang dagang sebagai berikut ;

a. Metode Ikhtisar Laba/Rugi

Untuk menyesuaikan akun persediaan barang dagang dengan metode ikhtisar laba/rugi ini ada dua langkah, yaitu :

1. Memindahkan akun persediaan barang dagang awal ke ikhtisar lab/rugi dengan jurnal berikut ini :

Ikhtisar laba/rugi xxx

Persediaan barang dagang xxx

2. Mencatat nilai persediaan barang dagang akhir, dengan jurnal berikut :

Persediaan barang daganxxx

Ikhtisar laba/rugixxx

Contoh :

Akun persediaan barang dagangan PD Merdeka per 31 Desember 2009 menunjukkan saldo debit Rp 50.000.000,00. Adapun nilai persediaan akhir barang dagangan sebesar Rp 65.000.000,00.

Jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

b. Metode Harga Pokok Penjualan

Apabila digunakan metode HPP maka semua unsure-unsur harga pokok penjualan dipindahkan kea kun-akun HPP melalui pencatatan jurnal peyesuaian.

Unsur-unsur harga pokok penjualan sebagai berikut :

1. Persediaan Barang Dagang (Awal)

Jurnal penyesuaian :

Harga pokok penjualan xxx

Persediaan barang dagang xxx

2. Pembelian

Jurnal penyesuaian :

Harga pokok penjualan xxx

Pembelian xxx

3. Beban angkut pembelian

Jurnal penyesuaian :

Harga pokok penjualan xxx

Beban angkut pembelian xxx

4. Retur pembelian dan Pengurangan Harga

Jurnal peyesuaiannya :

Retur pembelian dan pengurangan hargaxxx

Harga pokok penjualan xxx

5. Potongan Pembelian

Jurnal penyesuaiannya :

Potongan pembelian xxx

Harga pokok penjualan xxx

6. Persediaan barang dagang (akhir)

Jurnal penyesuaiannya :

Persediaan barang dagang xxx

Harga pokok penjualan xxx

Contoh :

PD merdeka per 31 desember 2009 mempeunyai saldo sebagai berikut :

Apabila diketahui prsediaan barang dagang per 31 desember 2009 sebesar Rp 11.000.000, maka jurnal penyesuainnya sebagai berikut :

C. Kertas Kerja atau Neraca Lajur (WorkSheet)

Setelah daftar sisa dan ayat penyesuaian dibuat, untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan perlu dibuat kertas kerja. Kertas kerja adalah daftar yang terdiri dari lajur-lajur yang dibuat untuk menyajikan data akuntansi sebagaialat bantu untuk penyususnan laporan keuangan. Fungsi kertas kerja sebagai berikut :

  1. Mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.

  2. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat penyususna jurnal penyesuaian.

  3. Memberikan data yang bermanfaat untuk penyususnan jurnal penutup.

Dalam penyususnan kertas kerja perlu memperhatiakn langkah-langkah berikut ini :

1. Menyiapkan bentu kertas kerja dengan mencantumkan nama perusahaan, kertas kerja, dan periode kertas kerja.

2. Kolom nomor diisi dengan nomor akun dari masing-masing buku besar.

3. Kolom nama akun diisi nama akun dari masing-masing buku besar.

4. Kolom neraca sisa diambil dari saldo masing-masing akun buku besar.

5. Kilom jurnal penyesuaian diisi dengan jurnal penyesuaian yang telah dibuat yang disesuaikan dengan akun, jumlah debit dan kreditnya.

6. Membandingkan saldo-saldo akun yang terdapat pada neraca sisa dengan ayat penyesuaian dengan cara berikut ini :

  • Saldo debit dengan saldo debit dijumlahkan.

  • Saldo kredit dengan saldo kredit dijumlahkan.

Saldo debit dngan saldo kredit dikurangkan. 7. Memindahkan akun nominal yang terdapat neraca sisa disesuaikan ke laba/rugi, dengan ktentuan sebagai berikut :

  • Kolom debit : akun pembelian, beban angkut pembelian, retur penjualan, potongan penjualan, dan beban.

Kolom kredit : akunpenjualan, retur pembelian, potongan pembelian, dan pendapatan. 8. Kolom neraca diisi dari neraca sisa disesuaikan dengan ketentuan berikut :

  • Kolom debit diisiakun harta/aktiva.

  • Kolom kredit diisi akun kewajiban dan modal/ekuitas.

9. Jumlah kolom debit dan kredit dalam laba/rugi apabila terjadi selisihmenunjukkan laba/rugi. Apabila jumlah debit lebih besar daripada jumlah kredit berarti rugi, dan apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit menunjukkan perusahaan memperoleh laba.

10. Jumlahkan kolom debit dan kolom kredit dalam lajur neraca. Apabila terdapat selisish menunjukkan laba/rugi. Misalnya saldo laba dari kolom laba/rugi stelah debit dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit sehingga jumlah neraca menjadi seimbang.

Contoh :

Data berikut ini berasal dari neraca sisa PD Maju Jaya per 31 desember 2010

PD Maju Jaya

Daftar sisa

Unntuk Periode yang berakhir 31 Desember 2010

Berdasarkan data yang diperoleh dari PD Maju Jaya per 31 Desember 2010 tersebut, terdapat data penyesuaian sebagai berikut :

  1. Sewa tersebut untuk satu tahun terhtung mulai tanggal 1 September 2010

  2. Persdiaan barang dagang sebesar Rp 14.500.000

  3. Perlengkapan toko yang dipakai sebesar Rp 2.000.000

  4. Peralatan disusutkan 10%

  5. Gaji yang akan dibayar sebesar Rp 750.000

  6. Beban telepon yang terutang sebesar Rp 500.000

Diminta :

  • Buatlah jurnal penyesuaian dengan metode ikhtisar L/R

  • Buatlah jurnal penyesuaian dengan metode HPP

  • Butalah kertas kerja per 31 Desember 2010 metode ikhtisar L/R

Jawab :

  • Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2010 metode Ikhtisar L/R

  • Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2010 metode HPP

  • Kertas kerja


Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Twitter Social Icon
  • Instagram Social Icon
  • Google+ - Black Circle
  • Twitter - Black Circle
  • YouTube - Black Circle
  • Instagram - Black Circle
bottom of page